
Swaramalut.com – Halsel
Pemerintah kabupaten (Pemkab) Halmahera Selatan memastikan lebih dari 2000 unit rumah hunian sementara dibangun selama masa transisi paska waktu tanggap darurat dicabut pada minggu (28/7/2019), bantuan rumah hunian sementara tersebut berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.
Hal ini disampaikan oleh wakil Bupati Halmahera Selatan Iswan Hasjim kepada wartawan sabtu (27/7) usai meninjau posko tanggap darurat di Saketa Gane Barat, Pemkab Halmahera Selatan telah mengirimkan data data terkait dengan jumlah desa serta jumlah rumah yang rusak total serta kepala keluarga yang layak menerima bantuan rumah hunian sementara “bantuan rumah hunian sementara ini sumber nya dari BNPB Pusat / APBN jadi seluruh data telah Dikirim ke BNPB, lebih dari 2000 unit rumah hunian sementara yang nantinya dibangun di lokasi lokasi korban gempa yang parah, proses membangun rumah hunian sementara ini berlangsung selama 3 bulan,” Tandasnya.
Orang nomor dua di lingkungan Pemkab Halmahera Selatan ini lantas mengatakan, setelah berkoordinasi dengan Danrem 152 Babullah Ternate provinsi Malut terkait dengan anggota TNI yang berada dilokasi untuk membantu membangun rumah hunian sementara dan telah disetujui oleh Danrem “rumah hunian sementara itu dibangun diperuntukkan untuk korban gempa yang rumahnya sudah tidak layak di tinggali, dan selama berada di rumah hunian sementara pemkab tetap melakukan pelayanan kesehatan dan distribusi logistik ke warga korban gempa hingga tiga bulan dan warga sudah kembali ke rumah tetap baru seluruh bantuan logistik distop dan kesehatan dikembalikan sepeti sebelumnya,” Pungkas Iswan..# Tox
