Swaramalut.com, Ternate
Center Of Excellence (COF) Pusat Kegiatan Belajar (PKB) atau Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidiakn (P4TK) Bandung menggelar diklat bagi guru-guru SMK program keahlian teknik ketenagalistrikan.
Diklat ini dilaksanakan selama 4 hari di mulai dari tanggal 4 -7 Nopember, bertempat Laboratorium CEO SMKN 2 Ternate dan berakhir hari ini, Kamis (07/11/2019).
Ahmad Dahlan yang juga sebagai konsultan di Center Of Excellence (COF) Pusat Kegiatan Belajar (PKB) P4TK Bandung mengatakan tujuan dari Diklat Instalasi Listrik Regional yang dilaksanakan oleh CEO ini untuk meningkatkan kompetensi Guru-guru teknik Instalasi listrik yang di Maluku utara (Malut).
“Ini menyangkut pemanfaatan peralatan didikan yang diajarkan oleh program CEO yang telah bekerjasama Indonesia, dengan Prancis, dan Schneider Electric,” kata Ahmad.
Selain peningkatan kompensi, juga dilakukan desiminasi kepada 40 guru-guru SMK yang ada di Indonesia, salah satu di Malut yang terdiri dari SMKN 2 Ternate, SMKN 2 Tidore, dan SMKN 5 Halbar, agar guru-guru yang sudah dilatih COE P4TK Bandung itu, dapat memberikan ilmu yang sudah dipelajari kepada Siswa di masing-masing sekolah.
“Dari hasil Diklat ini, kami berharap guru-guru dapat mengembangkan materi-materi yang sudah dimiliki selama mengikuti Diklat empat hari di SMKN 2 Kota Ternate, demi untuk meningkatkan kompetensi siswa,” harapnya.
Selama proses diklat, kami memberikan materi dan juga dilakukan praktek. Karena sasaran pertama adalah meningkatkan kompetensi skil dalam mengunakan peralatan yang telah di kembangkan oleh COE bersama Schneider Electric dan negara Prancis.
“Dengan dilakukan praktek, maka sudah barang tentu para peserta bisa lebih trampil dalam melakukan kegiatan yang sudah disediakan peralatan, untuk meningkatkan keterampilan siswa di sekolah,” ujarnya.
Selain itu, saat disentil sebagian SMK tidak terlibat dalam Diklat tersebut, ia menjelaskan, diklat ini terbuka bagi semua SMK, tapi karena persoalan rentang kendali dan waktu yang singkat, sehingga pemerintah belum bisa melibatkan SMK-SMK yang jaraknya jauh.
“Jadi hanya menghadirkan tiga sekolah saja yaitu SMKN 2 Ternate, SMKN 2 Tidore, dan SMKN 5 Halbar. Nah bila sekolah-sekolah ini yang belum dilibatkan kemudian dihadirkan, tentu di dalam interkasi pembelajaran tersebut
tidak akan efektif, sehingga hanya dibatasi 16 orang saja,” terang dia.
Dia berharapkan, bagi sekolah yang belum mengikuti diklat ini, diminta tetap bersabar karena terget dari program diklat pengembangan kompetensi akan terus berlangsung hingga sampai tahun 2020..#ma