Swaramalut.com – Ternate
Dalam menghadapi mewabahnya Virus Corona di Maluku utara, Tim penanganan Covid-19 yang bertugas pada jalur pelabuhan di Provinsi Maluku Utara(Malut) sampai sekarang ini masih sangat kekurangan perlengkapan Alat Pelindung Diri atau (APD) untuk melakukan pemeriksaan dan pengawasan para penumpang yang keluar masuk di daerah ini.
Kepala Balai Pengelolaan Transportasi Darat Wilayah Maluku Utara, M Nurhadi, saat disembangi wartawan media ini menyatakan pihaknya masih memiliki kekurangan dalam peralatan medis maupun tenaga kesehatan untuk menidentifikasi suhu tubuh bagi para penumpang dalam mencegah penularan Virus Covid-19.
“Dari Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP) sangat terbatas, sehingga kami membutuhkan tenaga medis dari dinas kesehatan setempat. Kami berharap semua daerah yang memiliki satuan tugas yang melibatkan tenaga medis di setiap pelabuhan untuk mem-filter bagi para penumpang yang datang maupun pergi, dengan begitu Maluku Utara dapat terjaga,” imbuh Nurhadi, Senin (6/4/2020).
Selain itu juga kondisi pemeriksaan orang di pelabuhan ASDP Bastiong Ternate, menurut Nurhadi, sangat memprihatinkan. Pasalnya, satu petugas memeriksa hingga ratusan penumpang dan ini mengakibatkan alat pemeriksa suhu tubuh rentan mengalami kegagalan (error).
Padahal,lanjut Nurhadi pelabuhan penyeberangan ASDP di Maluku Utara berjumlah 21. Bahkan ada beberapa pelabuhan penyeberangan di Kabupaten tertentu ditutup, semisal di Kabupaten Taliabu, karena rute perjalanannya ke Pulau Sulawesi, yang juga tengah mengatasi wabah corona.
Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba, pun mengakui kekurangan fasilitas itu. Ini setelah dia langsung memantau situasi pelabuhan ASDP maupun Pelabuhan Ahmad Yani Ternate .
“Setelah kita turun tadi ke pelabuhan feri dan pelabuhan Ahmad Yani, masih banyak memang kekurangan ,tapi kita akan berusaha menyediakannya dengan mengambil stok dari Puskodalops untuk dibagikan,” tutup gubernur mengakhiri..#sumber ifan vivanews.com