Swaramalut.com-SANANA
Menyambut Hari Pers Nasional (HPN) yang jatuh pada hari selasa tanggal 9 februari 2021 hari ini, Kapala Bagian (Kabag) Humas dan Protokoler Pemda Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul),Basiludin Labesi menyampaikan pesan kepada wartawan yang bertugas di Kepulauan Sula.
Mantan wartawan dari 2005-2009 yang saat ini menduduki jabatan Kabag Humas itu,menyampaikan bahwa, saya jadi seperti saat ini karena awalnya saya lahir dari seorang wartawan.
Oleh nya itu, di momen HPN hari ini,
saya mau sampaikan kepada teman-teman media bahwa menjadi wartawan itu adalah modal yang besar.Modal itu banyak arti,misalnya dari profesi wartawan itu,nanti anda bisa mau menjadi apa saja.Semua itu tergantung bagaimana teman-teman media mau mengelola dan kemudian mau menjadikan profesi ini sebagai apa.
Profesi wartawan ini,secara nasional bahkan dunia, anda sudah bisa melihat bahwa seorang wartawan itu bisa menjadi pengusaha yang sukses,politisi , bahkan ada salah 1 negara di dunia ini yang konon didirikan oleh seorang wartawan. Jadi itu pesan saya di hari pers nasional ini agar dapat memotivasi teman-teman wartawan.
Mantan wartawan yang juga sebagai Kabag Humas serta Plt Kabag Kesra itu,lantas sedikit menceritakan pengalaman nya setelah lulus dari kuliah hingga memilih menggeluti dunia wartawan.
Setelah saya lulus dari bangku kuliah di pulau jawa pada tahun 2005, saya pun langsung balik, tapi waktu itu saya tidak lagi menginjakkan kaki di kampung halaman.
Saya pun langsung merantau ke kota Ternate, kemudian setelah itu saya pun langsung balik ke Sula dan langsung memilih profesi sebagai kulit tinta.
Waktu itu, saya memilih profesi sebagai seorang kulit tinta karna saya sangat yakin dan optimis bahwa untuk mau mengenal Maluku Utara dan Pulau Sula secara geografis dan secara statistik maka pekerjaan yang saya harus geluti adalah wartawan. Karena pada waktu itu,saya yakin dan percaya bahwa ketika saya menjadi seorang penulis maka saya bisa tau tentang sula beserta isinya, sula dan potensinya serta sula dan peluangnya.
Itulah yang saya rasa menjadi modal saya pada waktu itu, makanya saya sebut bahwa wartawan itu adalah modal untuk adik-adik agar menjadi orang-orang yang lebih baik dan lebih besar. Jangan pernah menganggap bahwa pekerjaan sebagai jurnalistik adalah hal yang biasa-biasa saja. adik-adik harus tau bahwa berprofesi sebagai jurnalis itu adalah hal yang luar biasa.
Saya dan teman-teman wartawan yang lain dulu, kadang kita datang peliputan ke perkantoran dengan celana yang robek, sepatu yang seadanya. Bahkan ketika kita datang, kemudian di cuekin oleh sejumlah orang, atau kelompok. Ada juga teman-teman ASN yang berkata siap sih dia itu lalu mau ketemu dengan kepala dinas. Mau ketemu pejabat kok pakaiannya seperti itu, tapi itu lah kita.
Ingat,Kita memang berbeda hanya saja kita berkualitas, itu yang harus selalu menjadi salah satu motivasi untuk kita agar kita bisa berbuat lebih banyak dengan karya-karya tulisan kita.
Di momen HPN ini,saya juga mau berpesan bahwa menjadi wartawan yang hebat itu bukan berarti harus mengkritik tanpa data, saya hanya mau menyampaikan bahwa modal kita itu data,investigasi, keberanian. Terlepas dari itu, kita wartawan juga harus tetap menjaga etika kita sebagai manusia karena apa yang menjadi karya tulis kita pada akhirnya akan menjadi konsumsi secara sosial dari sisi kemasyarakatan yang ada dilingkungan kita masing-masing, tapi yang terpenting kita siap bertanggung jawab.
Lanjut pria yang akrab disapa Bang Bas itu,saya melihat dari sisi perkembangan lahirnya teman-teman yang berprofesi sebagai jurnalis juga cukup tinggi kurang lebih dalam data saya itu sudah ada 40 orang yang memilih profesi sebagai jurnalistik baik media cetak maupun media online .
Memang dari media cetak ini sudah mulai berkurang karena beralihnya orang kesistem online yang lebih cepat. Meskipun hadirnya banyak media tapi bagi saya selaku Kabag Humas tidak ada persoalan dari sisi pekerjaan. Bagi saya, melayani teman-teman wartawan sebanyak apapun yang penting kita membangun komunikasi yang baik untuk pekerjaan.
Kewajiban saya adalah melayani teman-teman wartawan, kemudian saya berharap kepada teman-teman wartawan agar selalu semangat dalam mengelola dunia jurnalistis di Kepulauan sula sesuai dengan kemampuan.
Saya secara pribadi maupun secara institusi serta para pimpinan OPD yang lain di lingkup Pemda Kepulauan sula kita selalu bersyukur dengan ada nya kritikan serta saran dari wartawan karena saya pikir itu adalah kewajiban teman-teman namun etika jurnalis tetap kita jaga.Saya mau sampaikan yang terpenting adalah komunikasi secara personal, institusi, dirumah maupun di kantor bisa tetap terbuka.
Basiludin juga sedikit bercerita tentang kesederhanaan Bupati Hendrata Thes. Bupati saat ini orangnya juga sangat sederhana, bahkan ia juga sering komplen terhadap siapa saja termasuk teman-teman jurnalis. Namun terlepas dari itu, Bupati juga sampaikan kepada saya bahwa layani teman-teman wartawan sesuai dengan tupoksi kita masing-masing.
Oleh nya itu, bagi saya memberikan pelayanan bagi siapa saja tidaklah berat karena itu sudah menjadi kewajiban kita sebagai birokrat yang harus selalu melayani masyarakat apalagi wartawan. Teman-teman wartawan itu harus kita layani. Itu prinsip pak Bupati yang saya adopsi.
Kita semua selaku perangkat pemerintahan harus selalu melayani teman-teman wartawan yang datang sesusi dengan keinginan Bupati. Tapi ingat, tidak semua wartawan yang datang kepada pejabat publik itu mereka membawa sesuatu yang nyaman untuk kita dengar, namun ada juga hal-hal lain yang membuat kita tidak nyaman, tapi kita tidak boleh menghindar dari mereka,karena menghindari dari wartawan tidak akan bisa menyelesaikan persoalan.
Apa yang wartawan tanyakan yang memang kadang membuat kita tidak nyaman tapi kita harus beri penjelasan walaupun tidak mendetail
sehingga tidak menimbulkan penulisan yang pada akhirnya persepsinya bias dan kadang-kadang akan merugikan pimpinan secara langsung.
Itulah yang paling saya jaga selama ini. Seberat apapun informasi yang akan mereka sampaikan kepada kita dan seberat apapun kita akan menjawab pertanyaan dari wartawan itu,namun kita harus layani dan kita jawab sehingga ada keseimbangan dalam pemberitaan.
Selain itu, di momen HPN 2021, Basiludin juga meminta agar wartawan dapat berperan aktif dalam membatu pemerintah daerah dalam penanganan Covid-19.
Pamdemi inikan situasi dunia yang berdampak juga di Indonesia termasuk di Kepulauan sula. Oleh nya itu,saya berharap apa yang menjadi urusan Pemerintah, teman-teman wartawan tetap mengawal dari sisi pemberitaan serta memberi suport agar Pemerintah sukses melaksanakan tugasnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, karena pada saat ini kita sudah pada posisi bagaimana masyarakat dapat terlindungi dan dapat terakses supaya tidak terdampak dengan virus ini…# EDL