by

Fair Play Point Yang Meloloskan Persega FC dan Mengubur Mimpi Persiter Ternate di Liga 3 IWIP Zona Malut

banner 1100x250

Swaramalut.com TERNATE – Satu kejadian bersejarah terjadi pada pertandingan terakhir Semifinal Liga 3 IWIP Zona Malut 2023. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Liga 3, nasib dua tim ditentukan melalui fair play point, yaitu Tim Persega FC dan Persiter Ternate. Persega FC berhasil lolos karena memiliki fair play point yang lebih tinggi ketimbang Persiter Ternate, meski kedua tim mengumpulkan poin yang sama, memiliki selisih gol yang identik, serta sama-sama mencetak satu gol sepanjang semifinal berlangsung. Lalu, apakah sebenarnya fair play point tersebut?

Seputar fair play point

Sebelum masuk ke dalam pembahasan fair play point, ada baiknya kita lebih dulu membahas bagaimana urutan tiebreaker yang telah diatur oleh FIFA atau PSSI. Jika kedua tim memiliki poin yang sama, penentuan tim mana yang berada di posisi lebih tinggi diatur dalam urutan seperti ini:

  1. Selisih gol
  2. Jumlah gol
  3. Head to head
  4. Fair play point
  5. Undian

Nah, fair play point itu sendiri adalah jumlah poin yang didapatkan oleh satu tim berdasarkan kartu kuning dan kartu merah yang mereka terima di pertandingan dalam babak grup. Peraturan yang baru diimplementasikan FIFA dari tahun 2016 ini (berarti baru di Piala Konfederasi 2017 dan Piala Dunia 2018) sebenarnya cukup simpel. Tiap tim memulai dengan jumlah 0 poin ketika turnamen dimulai, dan poin tersebut akan dikurangi ketika tiap tim mendapatkan kartu kuning atau merah. Berikut ini adalah valuasi dari masing-masing kartu:

  • Minus(-) 1 poin untuk kartu kuning
  • Minus(-) 3 poin untuk kartu kuning kedua yang berujung pada kartu merah
  • Minus(-) 4 poin untuk kartu merah langsung

Poin tersebut akan diakumulasikan dan menjadi dasar untuk tiebreaker ketika semifinal berakhir.

Mengapa Persega FC lolos?

Baik Persega FC maupun Persiter Ternate sama-sama meraih tiga poin ketika semua pertandingan di semifinal berakhir, tiga poin di bawah Morotai United sebagi Tim yang telah lolos. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kedua tim ini memiliki selisih gol dan jumlah gol yang identik. Persega FC dan Persiter Ternate memiliki selisih gol 0, dan sama-sama mencetak satu gol sepanjang semifinal berlangsung. Rekor pertemuan (head to head) kedua tim pun imbang, (Persiter Ternate dan Persega FC bertemu di ronde kedua dan pertandingan berakhir seri dengan skor 0-0)

Untung bagi Laskar Tarakani, mereka tidak mendapatkan kartu kuning  ketimbang Persiter Ternate yang meraih dua kartu kuning sepanjang tiga pertandingan di babak semifinal. Tak ada kartu merah yang didapatkan oleh kedua tim. Berdasarkan hal ini, fair play point yang didapatkan JPersega FC (0) lebih tinggi ketimbang Persiter Ternate (-2), dan wakil Galela tersebut berhak untuk lolos ke babak selanjutnya.#tim/red

banner 970x250

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *