Swaramalut.com – Ternate
Kepala bidang hubungan masyarakat (Kabid Humas) Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara, AKBP Hendri Badar katakan, Polda Malut telah mencatat selama berjalannya Operasi Patuh Kieraha I, tahun 2019 telah berhasil di amankan kendara roda dua sebanyak 7.267.
“Untuk pelaksanakan operasi Patuh Kieraha I tahun 2019 oleh Polda Maluku Utara yang dilaksanakan selama 14 hari, itu terhitung mulai tanggal 29 Agustus hingga 11 September 2019 di wilayah Maluku Utara,”ucap Henry dalam keterangan rilisnya siang tadi di ruang Konferensi Pers. Kamis (12/09/2019).
Untuk operasi Kepolisian ini kata Hendry, dalam bentuk operasi bidang Lalu lintas yang mengedepankan penegakan hukum secara selektif prioritas untuk dapat meningkatkan kesadaran dan kepatuhan masyarakat di bidang keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran Lalu Lintas.
“Dalam pelaksanaan operasi ini di pemimpin langsung oleh Dir Lantas Polda Maluku Utara, Kombes (Pol) Abrianto Pardede, dengan jumlah personil Polda Maluku Utara dan Polres jajaran yang terlibat dalam operasi Kepolisian terpusat patuh Kieraha sebanyak 224 personel lantas,”paparnya.
Kabid bilang, dari jumlah personil tersebut di bagi yaitu Polda Maluku Utara berjumlah 40 personel yakni terdiri dari Satker Dit Intelkam, Dit Lantas, Dit Sabhara, Biro Ops, Bid Dokkes, Bid Propam, dan Bid Humas. Sementara untuk Polres jajaran berjumlah 184 personel lantas.
“Kemudian dari hasil operasi patuh, untuk jumlah kejadian laka lantas itu mengalami penurunan trend sebanyak 25 persen bila di bandingkan pada Operasi Patuh Tahun 2018, dimana pada 2018 terdapat sebanyak 8 perkara, namun pada operasi patuh Tahun 2019 ini mengalami penurunan sebanyak 6 kejadian laka Lantas,”papar Henry lagi.
Dari jumlah korban meninggal dunia pun menurun dengan trend sebanyak 100 persen, jika di bandingkan pada operasi patuh tahun 2018 dimana tercatat sebanyak 6 orang yang meninggal dalam laka lantas, sementara pada tahun 2019 operasi patuh tidak terdapat korban meninggal dunia.
Lanjut, untuk laka lantas luka berat pada operasi patuh tahun 2018 sebanyak 8 orang sedangkan pada tahun 2019 operasi patuh mengalami penurunan laka lantas luka berat sebanyak 6 orang turun hingga 25 persen.
“Untuk laka lantas luka ringgan pada operasi patuh Tahun 2018 sebanyak 37 orang, dan pada tahun 2019 operasi patuh laka lantas luka ringgan mengalami penurunan drastic menjadi 8 orang turun hingga 78 persen. Sementara kerugian materiil pada Operasi Patuh Tahun 2019 mulai dari seluruh Polres Jajaran maupun Polda Malut sebanyak dua puluh tiga juta rupiah,”ungkapnya
Selain itu, untuk pelanggaran lalu lintas pada Operasi Patuh Tahun 2018 sebanyak 3.928 pelanggaran, dan operasi patuh pada Tahun 2019 sebanyak 9.853 pelanggaran. Naik sebanyak 5.925 pelanggaran dengan trend mencapai 151 persen.
“Dari jenis pelanggaran kendaraan roda dua dalam operasi patuh Tahun 2019 sebanyak 7.267 pelanggaran dan mengalami kenaikan sebesar 4.648 pelanggaran atau dengan trend sebesar 177 persen jika dibandingkan pada operasi patuh Tahun 2018 sebanyak 2.619 pelanggaran,”tambah Hendry.
Hendry mengatakan, untuk jenis pelanggaran tertinggi pada operasi patuh Tahun 2019 lebih dominan pada kendaraan roda yang tidak menggunakan helm sebanyak 4.184 pelanggaran.
Ia juga menyampaikan, dalam operasi patuh Kieraha I Tahun 2019 yang dilakukan oleh Polda dan Polres Jajaran, pelanggar lalu lintas yang paling dominan anak-anak dengan usia 21 sampai 25 tahun sebanyak 1.604 orang, dengan mengalami kenaikan dengan trend sebanyak 184 persen, sementara pada Tahun 2018 sebanyak 562 orang.
Selanjutnya, untuk penindakan pelanggaran tertinggi Operasi Patuh Tahun 2019 dari 29 Agustus sampai 11 September, terdapat di Polres Ternate dengan jumlah 2.119 kenderaan roda dua yang sudah di tilang oleh anggota saat melakukan operasi di lapangan.
“Kemudian untuk yang terendah selama operasi patuh Kieraha I Tahun 2019 terdapat di Polres Pulau Morotai dengan pelanggaran sebanyak 292 kendaraan roda dua yang sudah di tilang oleh anggota pada saat melakukan operasi di lapangan,”tutup Hendry..#MA