Swaramalut.com – Ternate
Mewabahnya Virus Corona di China dan sejumlah negara, ikut mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku utara melakukan upaya antisipasi atas ancaman penyebaran virus mematikan itu.
Langkah antisipasi ini dilakukan Pemprov Maluku Utara dengan menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama OPD terkait membicarakan upaya pengawasan dan penanganan masuknya virus ini di Maluku utara.
“Dalam rakor ini ada beberapa hal yang sudah kita buat bersama-sama dengan dinas kesehatan dan intansi teknis lainnya terkait,” kata Kepala dinas Kesehatan Malut Dr Idhar Sidi Umar kepada pers disela-sela memimpin Rakor yang berlangsung di ruang rapat lantai II Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Ternate, Sabtu (1/2/2020).
Menurut Kadis Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan RI, telah memberi warning lebel siaga bagi 19 daerah Waspada Virus Corona di Indonesia.
Daerah-daerah tersebut masing-masing, DKI Jakarta, Tangerang, Bandar Lampung, Padang, Tarakan, Balikpapan, Manokwari, Sampit, bandung, Jambi, Tanjung Balai Karimun, Samarinda, Palembang, Tanjung Pinang, Denpasar, Surabaya, Batam, Bitung dan Manado.
Sementara, rakor yang digelar Pemprov Maluku Utara menghadirkan sejumlah instansi teknis dan OPD terkait diantaranya, Dinas Kesehatan Provinsi Maluku utara dan seluruh Dinas Kesehatan Kabupaten Kota di Maluku utara, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara , Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP)kelas III ternate dan Imigrasi,TNI-Polri,Perwakilan Perusahan pertambangan di Maluku utara dan Insan pers.
Dalam rapat tersebut, Kadis, telah disepakati beberapa langkah yang akan diambil terkait hal ini.
Antaranya, adalah penyampaian surat edaran ke Kabupaten/Kota untuk menghadapi virus corona, kesiapan Tim Gerak Cepat (TGC) Provinsi Maluku Utara dan sarana prasarana Alat Pelindung Diri (APD).
Kemudian, pengambilan pengepakan dan pengiriman sampel oleh BTKL dan BLK, Distribusi APD ke RS rujukan (RSUD dr Chasan Busorie Ternate)oleh Dinkes Provinsi Maluku utara,Pertemuan Lintas Sektor, Kesiapan RSUD dr Chasan Busorie sebagai RS rujukan, Skrining di pelabuhan laut dan udara oleh KKP dan pengawasan faktor resiko oleh KKP.
Penyebaran Virus Corona ini, kata Kadis sangat cepat, sehingga harus dilakukan kesiapsiagaan yang maksimal.
Selain itu juga menurut Dr Idhar Sidi Umar bahwa Virus Corona ini belum ada antibiotic atau anti virus yang mematikannya.
Virus Corona ini belum ada antibiotic atau anti virus yang mematikannya.
“Untuk itu, langkah yang dapat dilakukan adalah pencegahan jangan sampai tertular, yang pada akhirnya dapat menyebar ke orang lain,”ungkap dr Idhar.
Adapun dampaknya terhadap kesehatan adalah radang paru (pneumonia) dan gejala umum bagi orang yang terifeksi seperti demam, batuk pilek, kelelahan, sakit kepala.
“Jadi yang kita lakukan antisipasi. Tetapi kalau memang ada yang terinfeksi dan tidak bisa kita pastikan, maka dilakukan pemeriksaan laboratorium di Jakarta, melalui BTKL milik Kementerian Kesehatan, karena laboratoriun kami belum mampu, jadi hanya sebatas mengambil sampel,” terang Idhar.
dr Idhar juga menyarankan, jika terdapat kasus di masyarakat, maka bisa menghubungi TGC Provinsi Maluku utara.
“Jika ada kasus dugaan maka teman-teman dan tim ini akan turun ke lapangan untuk memeriksa dan memastikan. Begitupula dengan ambulans sudah disiapkan untuk mengevakuasi,” paparnya.
Kepala RSUD Chasan Busorie Ternate dr Samsul Bahri mengatakan, pihaknya sebagai RS telah menyediakan berbagai sarana dan prasarana dalam rangka penanganan jika ada kasus, termasuk ruang isolasi yang representatif.
“Kalau ada rujukan, apakan dari kabupaten/kota atau luar yang masuk Ternate akan langsung ada ambulance khsuus yang menjemput dan dibawa ke RSUD,” jelas Samsul.
Pihaknya juga, sebut samsul, akan menyiapkan tenaga perawat dan dokter yang akan stand-by sewaktu-waktu.
“Jadi kesiapannya seperti itu. Kalau ada pasien yang datang tanpa teridentifikasi sakitnya kita sudah akan screening terlebih dulu. Kalau dia ada gejala panas, batuk dan sesak nafas misalnya, itu langsung diawasi. Kalau memang itu suspect atau teridentifikasi virus maka langsung masuk ke ruang isolasi,’tandasnya.
Sementara itu yang mewakili Karantina Kesehatan Pelabuhan (KKP) Ternate dr Auliato juga menyampaikan kesiapan KKP dalam melakukan pengawasan pintu-pintu masuk pada pelabuhan laut dan udara.
“Kami dari KKP lebih mengintesifkan pada deteksi, pencegahan serta respon jikalau terjadi suspect atau siapapun orang, barang serta alat angkut yang berasal dari luar negeri,” jelas Aulianto.
Hingga saat ini, beberapa negara dikabarkan telah terdeteksi dikangkiri virus mematikan ini. Negara – negara dimaksud adalah, China (negara asal virus corona), Jepang, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam..#red