Swaramalut.com – Halteng
Kepala Biro Kesra Setda Maluku Utara Dihir Bajo,SH mengatakan Hari Ini,sebanyak 1000 paket bantuan sembako Pemerintah Provinsi Malut telah diterima warga terdampak Covid-19 yang ada di kabupaten Halmahera Tengah(Halteng)
Penyaluran bantuan berupa sembako ini ditargetkan bisa mencapai 16.000 paket sesuai alokasi pada bulan kemarin semenjak bulan ramadhan sampai hari ini, hasil monitoring pihaknya menunjukan proses bantuan berjalan baik dan lancar.
“Ada riak-riak soal bantuan, tapi tidak akan menghentikan proses penyaluran yang sejauh ini sudah berjalan baik. keterlibatan pihak kecamatan sangat membantu penyerahan bantuan pada KRTS (Keluarga Rumah Tangga Sasaran),”Jelas Karo saat memberikan bantuan di kecamatan Weda dan Weda Tengah,Rabu(04/06/2020).
Dari 1000 Paket sembako yang sudah diserahkan langsung kepada Camat yang ada di weda dan weda tengah, pihaknya mencatat semua berjalan dengan lancar tanpa ada kendala di lapangan terkait pendataan, proses penyaluran disertai proses pelaporan yang ketat di mana kurir maupun petugas harus menyerahkan langsung pada penerima.
“Si penerima di wajibkan menunjukan KTP dan KK, sesuai alamat, sesuai data. Pihak petugas lalu mengambil foto penerima untuk dilaporkan lewat sistim yang sudah disiapkan. Yang retur itu biasanya karena ketidaklengkapan data bisa nama jalan, RT,RW-nya keliru. Sejauh ini rata-rata sesuai by name by address,” ujar Dihir saat di wawancarai wartawan media ini.
Bantuan sosial sembako sebanyak 1000 paket dari Pemprov Malut merupakan salah satu dari sembilan pintu bantuan kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Sembilan pintu itu adalah Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan sosial dari presiden untuk perantau, Dana Desa (bagi kabupaten), Kartu Prakerja, bantuan tunai dari Kemensos, bansos provinsi, serta bansos dari kabupaten/kota.

Pemprov Malut juga terus berupaya menyempurnakan data penerima bantuan sosial supaya tepat sasaran, tidak tumpang tindih, dan berkeadilan. Meski begitu, bantuan yang sudah siap segera disalurkan agar dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi Covid-19 bisa tertangani.
Dihir menyatakan, urusan penerima bantuan saat ini datanya masih terus diperbaharui. Menurutnya, sambil menunggu data dari daerah yang diusulkan oleh RT/RW,kelurahan/desa yang ditandatangani surat tanggung jawab mutlak dari Kepala kecamatan masing-masing wilayahnya, proses penyaluran tidak akan berhenti untuk 10 kabupaten/kota.
Terpisah dari itu Camat weda Musrifa berharap kepada beberapa desa yang mendapatkan bantuan dari pemerintah provinsi, agar bisa memberikan kepada masarakat yang belum mendapatkan bantuan, berupa PKH, BLT, Bansos atau bantan yang lain, diharapkan kepala desa bisa mendata melalui porsodur, dan memberikan kepada mereka agar pembagian kepada masarakat secara merata, agar membantu masyarakat di tegah-tegah kovid 19 yang sekarang kita rasakan..#Ade