Swaramalut.com-Haltim
Kepala wilayah kecamatan Wasile Tengah Kabupaten Halmahera Timur Maluku Utara Manat Hasidi menyebutkan aksi dari Forum ,Petani, Mahasiswa ( FPPMW ) Wasele. Itu adalah salah satu bentuk kekesalan terhadap Perusahan PT.Mahakarya Hutan Indonesia yg mengelola hutan di kecamatan Wasile Tengah .
Rasidi mengklarifikasi bahwa izin yg di keluarkan perusahan untuk beroperasi di wilayah ini bukan dari desa / kecamatan atau Kabupaten melainkan dari Provinsi Maluku Utara sesuai Undang-undang Pemerintah Nomor : 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yang menyangkut kewenangan izin perencanaan kehutanan pada Pemerintahan pusat dan Propinsi dan menghilangkan kewenangan di tingkat Kabupaten dan Kota jelas Manat Hasidi.
Jadi Pencabutan izin dan memberhentikan aktifitas perusahan ungkapnya bukan kewenangan kami . Saya hanya sebatas pengusulan ke bupati Haltim dan Gubernur Maluku Utara .
Olehnya itu kepala wilayah kecamatan Wasile Rasidi menghimbau warganya agar tidak membuat demo yang berlebihan (anarkis) / demo mengeluarkan pendapat adalah hak setiap warga negara tapi harus mengikuti rel-rel sesuai prosedur tambahnya.
Kepada awak media Manat Hasidi mengungkapkan pertemuan warga di lingkar perusahan dengan pihak perusahan sudah berulang- ulang kali di laksanakan baik kecamatan Wasele Timur, Kecamatan Wasile Utara maupun Kecamatan Wasele Tengah sebagai daerah lingkar perusahan . Ia juga menyampaikan perjajian antar perusahan dengan warga di 3 kecamatan udah selesai di tuangkan melalui CSR bahkan dari hasil itu sudah jalan bahkan sebagian sudah menikmati hasilnya.
Humas PT MHI Petrus kepada media ini senin (17/6/2019) mengatakan bahwa permintaan dari para massa aksi untuk lakukan pertemuan akbar dengan pihak perusahan tidak akan dipenuhi sebab sudah pernah melakukan pertemuan sebelumnya yang dimulai dari silalayang sampai dengan dodaga dan disana sudah ada kesepakatan dari masyarakat dengan perusahan dan dari kesepakatan itu lahir lah CSR sehingga CSR itu yang sekarang ini pihak perusahan harus kembangkan sebab semua bantuan-bantuan sosial akan disalurkan melalui dana CSR sehingga itulah yang menjadi dasar kami tidak lagi melakukan pertemuan selanjutnya karena semua batuan-bantua CSR sudah berjalan seperti bantuan fisik,bantuan beasiswa serta bantuan sembako sudah dijalankan.
Petrus juga menambahkan bahwa semua kesepakatan itu sekarang sudah berjalan dengan baik dan lancar dan sudah menyentuh ke masyarakat yang membutuhkan.
“Sampai sekarang hubungan perusahan dan masyarakat berjalan dengan baik bahkan mereka semua sangat antusias mendukung dengan program-program yang dijalankan pihak perusahan dan saya berharap hubungan ini bisa terjalin sebaik-baiknya agar semua yang kita harapkan selalu berjalan dengan normal dan lancar tampa ada hambatan “ucapnya.
Tepisah dari itu petrus mengatakan bahwa pihak perusahan akan mempertahankan agar perusahan ini tetap jalan agar semua bisa dirasahkan oleh masyarakat dilingkar perusahan.
Lanjut petrus untuk tenaga kerja yang berasal dari putra daerah sudah sekitat 60 persen yang telah kita lakukan penerimaan disana dan sekarang sudah bekerja nanti setelah pemasangan pabrik CIPER dengan SOMEL tenaga kerja akan ditambah jadi semua pekerja non Skill akan diambil dari masyarakat dilingkar perusahan.
“Dua mesin tersebut sekarang ini telah didalam perjalanan menuju lokasi PT.MHI bahkan semua bahan-bahan oabrik telah menuju kesini termasuk 65 ribu tahap pertama Poliback untuk persemaian dan disitulah akan banyak menyerap tenaga lokal yang ada di seputaran masyarakat lingkar tambang”tutupnya mengakhiri..#zul