Swaramalut.com, Morotai
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pulau Morotai menggelar kegiatan sosialisasi pemberian tablet tamba darah pada remaja putri, bertempat di Hotel Perdana, Desa Darame, Kecamatan Morotai Selatan (Morsel), Rabu (25/09/2019.
Narasumber dalam kegiatan tersebut Jamaludin, S.Km sebagai kepala bidan kesehatan masyakat dinas kesehatan dan KB. Peserta yang hadir Kepala Sekolah SMP dan SMA Sederajat, Guru UKS, para Kepala Puskesmas Pulau Morotai, Lintas Sektor Dinas PMD, Bappeda, Dinas Pendidikan dan Kemenag.
Sekretaris Dinkes dr. Novindra A.J Humbas, pada saat membuka acara mengatakan denga adanya sosialisasi ini Dinkes Morotai berupaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana di sebutkan dalam undang-undang No 36 tahun 2009 tentang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi serta kesehatan sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi.
“Katanya dalam rangka gerakan nasional percepatan perbaikan gizi yang tertuang pada peraturan presiden No 42 tahun 2013 upaya kesehatan dan gizi di prioritaskan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak,” sambungnya.

Intervensi gizi dan kesehatan kata Novindra, harus di lakukan pada setiap tahap siklus kehidupan untuk mencapai kesehatan yang optimal dan di lakaukan secara berkelanjutan pada masa prakonsepsi, hamil, neonatal, bayi, balita, anak usia sekolah, dan remaja.
“Sedangkan pada remaja putri dan Wanita Usia Subur (WUS) sangat penting dilakukan karena akan menentukan kualitas sumber daya manusia generasi berikutnya. Remaja putri yang sehat dan tidak anemia akan tumbuh dan berkembang menjadi calon ibu yang sehat dan melahirkan bayi yang sehat,” Kata Novindra.
Sementara Jamaludin, S.Km sebeagai narasumber dalam penyempaian materi, mengatakan bahwa sosialisai pemberian tablet tamba darah pada remaja putri yang di lakukan sasaranya mengara pada remaja putri kenapa demikian? Karena remaja putri merupakan generasi yang mengalami masa transisi dari kanak-kanak ke usia dewasa yang di sertai dengan perubahan biologis, konektif dan perubahan mental.
“Sehingga perlu adanya asupan gizi yang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangannya agar tidak berkurangnya hemoglobin dalam darah yang mengakibatkan darah kurang dari normal dan berakibat pada kurangnya asupan darah dari jantung ke otak,” kata Jamal sapaan.
Lanjut dia, di usia wanita remaja juga akan mengalami masa menstruasi yang mengakibatkan kekurangan darah merah (HB) dalam jumlah yang banyak dan dapat menimbulkan anemia darah pada remaja putri. Oleh karena itu remaja putri sangat membutuhkan tablet tambah darah untuk membantu mereka lebih bugar.
“Hal itu dibutuhkan karena untuk mengatasi anemia pada remaja puteri agar berprestasi di sekolah. Karena remaja putri memang mudah terkena anemia yang ditandai dengan tubuh mudah lemas ataupun mudah pingsan, karena mengalami menstruasi,” ujarnya.
“Kondisi itu membuat sel darah berkurang yang ditambah dengan gizi yang tidak seimbang,” sambungnya.
Lebih lanjut, tujuannya dilakukan sosialisasi dan pemberian tablet tamba darah agar supaya kebutuhan akan homoglobin darah dapat tercukupi secara baik kepada remaja putri dan juga ibu hamil. Sehingga apabila ada masalah bagi remaja putri dan ibu hamil selalu melakukan kosultasi baik di puskesmas setempat maupun di rumah sakit.
“Kita berharap, melalui kegiatan sosialisasi ini dapat untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi tablet tamba darah pada remaja putri. Selain itu pula di perlukan peningkatan peran guru UKS terhadap anak sekolah di usia remaja tentang pemanfaatan tablet tambah darah,” harapnya..#amt