Swaramalut.com, Morotai
Darma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Pulau Morotai laksanakan Sosialisasi Narkoba Dan Pola Asuh Anak. Kegitan Ini di gelar di aulah SMANSA, Desa Darame, Kecamatan Pulau Morotai (Morsel), Rabu (21/08/2019).
Hadir dalam kegiatan itu, Sekda Pulau Morotai, Mewakili Ketua Darma Wanita Persatuan (DWP)Pulau Morotai Nursita Manan, Nurlela Balubun (kasi Brantas BNN Pulau Morotai sebagai Pemateri Narkoba), Fahima Abdulah (Sebagai Pemateri Pola Asuh Anak), Para Darma Wanita Persatuan (DWP) Pulau Morotai, Para Siswa Siswi SMANSA Pulau Morotai.
Ketua Darma Wanita Persatuan (DWP) Pulau Morotai Nursita Manan mengatakan Darma Wanita Persatuan adalah suatu wadah organisasi istri ASN dengan program kegiatannya meliputi tiga bidang diantaranya Bidang pendidikan, Ekonomi dan Sosial budaya, salah satu kegiatan dibidang pendidikan adalah sosialisasi Narkoba dan Pola Asuh Anak.
“Penggunaan Narkoba oleh anak2 muda tidak terlepas dari pola pengasuhan yang salah oleh orang tua, kurang pengawasan dan lain sebagainya. Oleh sebab itu Dharma Wanita Persatuan melalui pendidikan merasa pelu dilakukannya kegiatan sosialisasi ” Narkoba dan Pola Asuh Anak ” sehingga sebagai orang tua bisa mendidik anak-anak mereka dengan baik agar terhindar dari obat – obat terlarang (Narkoba),” kata nursita.
Sementara Sekda Kabupaten Pulau Morotai Muhammad M. Kharie dalam sambutnya mengatakan, anak merupakan modal dan investasi dalam pengembangan sumber daya manusia di masa yang akan datang, sekaligus sebagai generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, sebagai orang tua dalam mendidik anak perlu pola pengasuhan anak yang baik dan benar sehingga anak2 kita bisa tumbuh dan berkembang menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan mempunyai etika yang baik.
“Menekankan pada siswa siswi bahaya menghirup lem terkait masalah yang terjadi beberapa hari lalu yakni dapat merusak sistem saraf pada otak masnusia,” kata Sekda.
Menurut dia, sumberdaya manusia dapat di tingktakan hanya melalui pada tiga aspek yaitu pendidikan formal (sekolah), non formal (Kursus) dan informal yang ada di keluarga. Dari ketiga aspek ini, karakter anak dapat di lembangan melalui pendidikan Keluarga.
” Harapan saya kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan seterusnya jangn hanya sekali bila perlu di tingkat lebih besar lagi karena kegiatan ini sangat bermanfaat dalam rangka untuk pembinaan generasi muda khususnya dan pemahaman dalam rumah tangga tentang pola asuh anak,” tuturnya..#amt