SwaraMalut.com HALUT- Bupati Kabupaten Halmahera Utara, Dr. Piet Hein Babua, menyatakan harapannya agar harga kopra dan kelapa tidak mengalami penurunan. Harapan ini disampaikan Bupati saat diwawancarai media selepas rapat paripurna DPRD Kabupaten Halmahera Utara pada Rabu, 5 November 2025.
“Kita berharap agar harga kopra dan harga kelapa tidak boleh turun. Kita tetap berharap harga kelapa harus stabil,” ungkapnya menanggapi pertanyaan mengenai penurunan harga yang mulai terjadi di wilayah Kabupaten Halmahera Utara.
Bupati menjelaskan bahwa anjloknya harga kelapa dan kopra disebabkan oleh persaingan pasar global yang berdampak pada harga produk di luar negeri, sehingga memengaruhi harga lokal.
Ia juga meminta perusahaan-perusahaan untuk memastikan bahwa penurunan harga kopra tidak terlalu signifikan.
“Pemerintah daerah akan segera berkoordinasi untuk meminta keterangan dari pengusaha-pengusaha guna mengevaluasi lagi situasi ini,” tambahnya.
Meskipun begitu, Bupati merasa bersyukur karena harga kopra belum turun secara signifikan, masih di atas 10 ribu rupiah. Ia menegaskan bahwa masyarakat diberi kebebasan dalam memilih jenis produksi, baik itu kopra maupun kelapa.
Pemerintah daerah berkomitmen untuk menciptakan persaingan yang sehat antara kedua jenis usaha tersebut agar usaha masyarakat tetap hidup dan berjalan dengan baik. Bupati juga mengungkapkan bahwa mereka telah berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar mungkin dapat menetapkan harga batas atas dan bawah sesuai dengan rayon masing-masing.
Beliau mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan harga, seperti biaya akomodasi dari Tobelo ke Surabaya yang enam kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan biaya ke luar negeri. Saat ini, pemerintah daerah terus berupaya berkoordinasi dengan pihak pelayaran untuk mempersiapkan kontainer berkualitas dengan biaya yang terjangkau.
Bupati menambahkan bahwa dengan dibukanya program hilirisasi di Indonesia, semua daerah kini berlomba-lomba berinovasi di sektor tersebut.
“Awalnya hanya Kabupaten Halmahera Utara yang fokus pada produk seperti minyak, namun kini produk lain seperti santan, tepung, dan susu mulai dikembangkan di Halmahera Utara,” tutupnya.#jojo












