Swaramalut.com – Ternate
Puluhan wartawan Maluku Utara (Malut) pagi tadi melaksanakan aksi demo di Mapolda Malut dan Polres Kota Ternate, kedatangan masa aksi di Mapolda dan Polres tersebut terkait kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum Brimob Polda Malut berinisial MRI kepada wartawan Kabarmalut.co.id Yasim Mujair pada Minggu, 29 September 2019.
Aksi demo yang dilakukan para pekerja pers ini sebagai bentuk solidaritas sesama pekerja pers di Malut. “Ini adalah bentuk solidaritas kami sesama pekerja pers,”kata Alfajri A. Rahman wartawan Harian Halmahera selaku orator pada aksi tersebut. Senin (30/12/2019).
Dalam tuntutannya para jurnalis menuntut agar pimpinan Polri di Malut melakukan proses hukum serta proses disiplin profesi secara internal, selain itu pelaku pemukulan dimutasikan ke luar Malut, serta jurnalis di Malut melakukan boikot pemberitaan Polri se- Malut, baik di Polda, Polres jajaran hingga Polsek jajaran sambil menunggu selesainya proses hukum terhadap pelaku.
Sementara itu, korban dan sejumlah saksi mulai diperiksa baik penyidik Polres Ternate maupun Propam Polda Malut. Setelah melakukan aksi di Polda dan Polres, para jurnalis dengan membawa spanduk dan pemplet membubarkan diri.
Sementara itu, korban pemukulan Yasim Mujair mengakui akan terus memproses kasus pemukulan dengan harapan ada rasa keadilan aksi premanisme yang dilakukan oknum anggota Brimob Polda Malut itu. Selain itu Yasim Mujair berharap dengan dilakukan proses hukum maupun proses internal, dapat membuat aspek jera terhadap pelaku. Sehingga dikemudian hari tidak terjadi lagi hal-hal seperti itu, karena polisi adalah pelindung dan pengayom masyarakat.
“Saya sebagai korban tetap berharap kasus ini tetap diproses sesuai dengan perbuatannya, agar ini menjadi contoh bagi yang lain,” katanya..#red