Swaramalut.com – Ternate
Kepala sekolah SMKN 2 Kota Ternate Drs. Kamaludin Ahmad mengatakan, kedatangan pihak Kepolisian dalam hal ini Polres Ternate, ke SMKN 2 yaitu membicarakan tentang penanaman pohon guna mendukung program penghijauan. Selasa, (07/01/2019).
“Ini merupakan program Polri yang juga sinergi dengan program kami (SMKN) 2 yaitu mengenai Green School (Sekolah Hijau). Saat ini SMKN 2 telah mendesain Green School, dan saat ini sudah mulai mendesain taman dibagian utara,”ujar Drs. Kamaludin pagi tadi diruang kerjanya.
Kamaludin bilang, kedatangan pihak kepolisian di sekolah, selaku kepala sekolah memberikan apresisasi, dan ucapan terima kasih, karena telah menjalankan program diluar tugas terutama sebagai pengayom masyarakat, pelindung masyarakat, juga bisa peduli terhadap lingkungan sekitar.
“Rencana penanaman pohon ini hari Jumat, 10 Januari. Jadi untuk penanaman pohon nanti kita lihat survei dilapangan apakah cengkeh 5 pohon atau Pala 5 pohon yang ditanam. Tapi akan dilihat dulu sesuai dengan kondisi lahan sekolah,”sebut Kamaludin.
Ia katakan, sebenarnya kalau ditanam masing- masing pohon bisa, tapi dilihat faktor seftinya jangan sampai saat sudah ditanam merusak dinding sekolah, maka harus melihat titik-titik tertentu.
Kamaludin menambahkan, pihaknya juga berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada Polda Malut, dan Polres Ternate khususnya, yang telah peduli terhadap lingkungan. Jadi ia katakan, butu kerja sama untuk menjaga Alam.
Selain itu, Kamaludin juga mengungkapkan, selain membicarakan penanaman pohon juga mendiskusikan pemberantasan pungli. “Jadi saya mendukung penuh demi pendidikan. Maka dari itu mari kita sama-sama memberantas pungli dengan slogan stop pungli, stop memberi, dan stop menerima,”jelas Kamaludin.
Kepsek katakan, sangat mendukung program Polri, tapi kembalikan kepada Pemerintah daerah (Pemda), agar supaya ada kebijakan Pemda untuk shering dana di luar APBN dan APBD supaya dapat membantu orang tua murid.
“Saya berharap kedepan insya Allah meringankan beban orang tua, supaya sekolah tidak ada lagi partisipasi dari orang tua berkaitan dengan peningkatan mutu. Dan saya sangat mendukung kaitan dengan pemberantasan pungli. Jadi kalau ada kesepakatan bersama berarti itu bukan pungli, kalau sepihak ya saya tidak setuju,”papar Kepsek.
Lanjut Kamaludin, karena sudah disampaikan kepada seluruh komponen yang ada disini (SMKN2). “Marilah kita bekerja sesuai dengan terutama bagaimana siswa tidak mampu itu kita bisa angkat mereka untuk menempuh jalur pendidikan sesuai dengan amanat Undang-undang,”sebut Kamaludin.
Kepsek menegaskan, apa bila ada salah satu oknum guru melakukan pungli, dan itu tanpa sepengetahuan Kepsek, tentu akan dilakukan tindakan tegas. Dan apa bila itu personal, maka kembalikan kepada oknum tersebut untuk mempertanggung jawabkan secara hukum.
“Karena saya selaku pimpinan tidak ingin seperti itu. Tapi kalau ada kaitan dengan kesepakatan bersama itu bukan pungli. Tapi kalau sepihak saya tidak setuju, karena itu sangsi-nya keras. Kemudian tadi pihak kepolisian juga menyerahkan Cendra Mata kepada saya yaitu Jam dinding,” tutup Kepsek mengakhiri..#MA