Swaramalut.com – Ternate.
Diduga pembagian Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 600 ribu per KK dari Kementerian Sosial yang dilakukan oleh Lurah Makassar Timur, Nahrul Zakri, dianggap pilih kasih dan dikatakan tidak profesional dalam menyalurkan bantuan, hal ini pun dikritisi langsung oleh Nahrul Zakri.
Nahrul Zakri mengatakan, apa yang disampaikan oleh salah satu sumber di salah satu media Online terkait pilih kasih dan tidak profesional dalam menyalurkan bantuan itu tidak tepat dan benar.
“Kalau mau di bilang pilih kasih dan tidak profesional saya rasa dia keliru, sebab langkah yang saya lakukan sudah tepat sasaran berdasarkan daftar nama yang ada,”ucap Nahrul kepada media ini diruang kerjanya siang tadi. Selasa, (12/5/2020).
Lurah katakan, nama-nama yang ada di daftar penerima BLT itu bukan dari pihak Kelurahan, tapi dari dinas sosial. Ia pun menyuruh, kalau ada keluhan tannya saja langsung ke dinas sosial. Karena surat pemberitahuan dari kantor pos yang mendapatkan BLT 41 orang itu pihak sudah menyerahkan.
“Dan meskipun saya tidak berkoordinasi ke RT/RW, tapi mereka sudah tahu BLT, karena saya sudah serahkan daftar nama-nama penerima kepada RT/RW untuk yang berhak menerima. Apakah ini bukan koordinasi,”tannya Lurah.
Menurut Lurah, langkah cepat yang ia lakukan sendiri ini supaya memastikan bahwa surat itu tepat sasaran diberikan kepada yang berhak menerima BLT. Kemudian terkait dengan Pak Imam di masjid Ar Rahman Lelong-Kananga, yang tidak menerima BLT itu juga tidak benar (Hoax), karena sumber yang berbicara itu pemain lama bahkan tidak tahu apa-apa.
“Pak imam menerima tapi atas nama istrinya, jadi yang dapat BST itu satu keluarga. Nah kalau yang bersangkutan sudah di rasuki, maka seperti itulah ia dendam, maka apa yang disampaikan juga sudah tidak rasional,”kata Lurah.
Lurah katakan, meskipun dirinya selalu berbuat baik, selalu saja salah dalam pandangan dia, apa lagi tidak berbuat baik. Ia pun mempertannyakan, dimana letaknya dalam memberikan BST pilih kasih dan tidak profesional?.
“Daftar nama-nama itu kan di berikan kepada 41 orang, maka saya harus serahkan kepada mereka apa lagi dalam situasi bulan puasa ini kita harus mengingat kita punya situasi yang ada, apa lagi ditengah-tengah Covid-19,”ujar Lurah.
Saat disentil banyak warga yang berhak mendapat bantuan dan tidak masuk dalam pemerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Lurah menjelaskan, PKH itu program reguler dari tahun ke tahun berjalan terus, namun sebagian sementara masih daftar menunggu.
Tapi ini bukan ranah kelurahan. Jadi ia katakan, PKH ini jalan terus setiap tahun. Selain itu, terkait warga sulit mengakses bantuan pemerintah, karena selalu ada campur tangan lurah, Nahrul menjelaskan lagi, kalau bukan lurah yang menangani bantuan-bantuan yang ada terus siapa?.
“Bantuan sosial (Bansos) pangan ini kan belum turun, yang datang ini masih milik per individu yaitu anggota Dewan, itu pun sudah saya bagikan berdasarkan nama yang telah diberikan atau yang sudah tersedia,”ungkap Lurah.
Saat ditannya lagi, terkait bantuan dari pemerintah hanya diberikan kepada orang-orang tertentu, Lurah katakan, tidak ada yang tertentu, dan tidak ada pilih kasih, bantuan apa yang tertentu?.
“Saya memberikan contoh ada salah satu warga RT IV menjadi anggota dewan memberikan bantuan, maka sudah pasti ia memberikan nama-nama yang berhak menerima bantuan. Dia kan sudah menyerahkan daftar nama-nama apakah harus diganti dengan orang lain kan tidak rasional?,”papar Lurah.
Saat kembali ditannya banyak bantuan yang masuk ke Makassar Timur, tapi tidak sampai ke warga masyarakat Lurah menyatakan, orang ini tidak tahu apa-apa bicara tanpa fakta. “Saya ini sementara lagi bekerja menunggu bantuan dari pemerintah Kota, baru saya salurkan. Jadi tidak usah membuat problem, tekanan dan lain-lain,”pinta
Lurah.
Ia pun meminta warga tenang-tenang saja dan percaya kepada Lurah, sebab ia tidak ada niat mempersulit warganya, karena dirinya akan memperjuangkan hak-hak warga. Insya mereka dapat, maka bersabar.
“Apa pun yang terjadi sebagian bantuan mereka akan tetap dapat. Saya minta warga bersabar, percayakan kepada saya amanah ini akan saya laksanakan dengan sebaik baik mungkin,”jelas Nahrul lagi.
Selanjutnya, kalau pun ada persoalan yang ia buat dengan senjaga maka ada orang yang mengawasinya, apa lagi dengan pekerjaan seperti begini tentu dirinya juga pun berhati-hati. “Insya Allah hari minggu warga saya akan menerima BST di kantor Pos, tapi saat mengambil bantuan saya berharap membawa Kartu Keluarga (KK), KTP, dan harus memakai masker,”pungkasnya..#MA
.