
Swaramalut.com – Haltim
Petani padi di desa tiboino kecamatan wasile timur kabupaten Halmahera timur mengeluh dengan anjloknya harga gabah mereka.
Pasalnya di musim panen ini mereka mengharapkan harga gabah naik, justru sebaliknya malah harga gabah anjlok bahkan tak di beli atau tidak laku.
Sebelumnya harga gabah di beli dengan harga RP 5500 namun sekarang tidak jelas harganya”tutur Slamet yang merupakan petani sawah yang sudah bercongkol dengan padi selama separuh hidupnya tersebut kepada media ini.
“Bukan hanya anjlok harganya tapi mereka juga tidak membeli sehingga mau tidak mau kami garapan sawah akan dihentikan sebab kalau digarap dan tidak dibeli gabah kita mau kemanakan” Tuturnya.
Slamet berharap permasalahan ini bisa di antisipasi oleh pemerintah terkait anjloknya harga gabah.
Di satu sisi juga di sampaikan oleh. Waris yang juga merupakan petani sawa desa se tempat mengungkapkan bahwa Kami sangat berharap padi atau gabah kita ini di beli, dulunya BUMD beli entah kanapa sekarang tidak di beli.
Saya dengar katanya gudang DI BUMD haltim lagi full sehingga tidak di beli” Tutur pria yang memeiliki tiga anak itu.
Di juga menambahkan kemarin biaya produksi kita capai 6 juta, singga kalau gabah kita tidak di beli otomatis kita nggak bisa garap berikutnya.
Waris, sendiri memeliki tiga anak dan satunya berada di bangku kuliah membiayai dengan hasil padinya, namun kali ini padi yang di harapkan mendapatkan hasil yang tidak memuaskan.
Sementara itu pengelolaan BUMD kabupaten Halmahera timur mengatakan kemarin juga sudah di beli sebanyak 65 ton namun kami juga masih kesulitan dalam penjualan keluar, sehingga stok kita masih menumpuk, “padi nggak bisa keluar” Beber Udin selaku pengelola BUMD kabupaten Haltim..#Zul
