banner 140x600
banner 140x600
PENDIDIKAN/KESEHATANSWARA DAERAH

Rinto Thaib : Dikbud Akan Usulkan Ternate Ke UNESCO Sebagai Titik Nol Jalur Rempah

290
×

Rinto Thaib : Dikbud Akan Usulkan Ternate Ke UNESCO Sebagai Titik Nol Jalur Rempah

Share this article
banner 336x280

Swaramalut.com – Ternate

Dinas Kebudayaan Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut), akan usulkan Kota Ternate, ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) untuk ditetapkan sebagai titik nol jalur rempah.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Sejarah dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Ternate, Rinto Taib, kepada media ini usai dari diskusi menuju Ternate Titik Nol Jalur Rempah.

“Diskusi ini adalah sebuah rangkaian kegiatan menjadi program pemerintah Kota Ternate, tapi didalam juga menjadi program pemerintah pusat. Dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dibawah Direktorat warisan nilai dan Diplomasi budaya,”ujar Rinto, sore tadi di Grand Fatmah Ternate, Jumat (8/11/2019).

Lanjut, melalui Direktorat itulah berbagai macam program akan diusulkan atas nama RI ke pihak UNESCO. Karena disana akan dilakukan berbagai macam penetapan terkait dengan kategori masing-masing. Seperti Kota Sawahlunto yang ditetapkan oleh UNESCO, sebagai Kota tambang, peninggalan kolonial.

Rinto bilang, untuk Kota Ternate, sendiri itu tematik rempah, maka ini menjadi hal sangat penting, untuk menjadikan Ternate sebagai titik nol jalur rempah. Ia menyebut, penggunaan istilah ini, bukan mengabaikan daerah lain sebagai penghasil rempah, melainkan karena alasan history.

“Tetapi ini lebih pada sebuah rute sejarah, dimana ketika 15-12 di hitung sejak era Portugis datang, itu bangsa portugis menjadikan Ternate sebagai negeri penghasil rempah. Meskipum Tidore dan Banda juga memiliki, tetapi ketika hadirnya Portugis, perdagangan rempah begitu semarak,”papar Kabid.

Menurut Kabid, tetapi hal yang paling penting adalah membangun kesadaran history masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Malut, sebab Ternate, bukan hanya tentang kejayaan sejarah masa lalu. Tapi ada warisan -warisan keilmuan tentang rempah, ada warisan Kebudayaan tentang rempah, dan ada warisan peninggalan.

“Ini yang merupakan dampak dari rempah yang mencakup segala aspek kehidupan yaitu aspek keagamaan, aspek kebahasaan, aspek kesejarahan, dan interaksi multi kultur budaya etnik,”ungkapnya.

Rinto menambahkan, selesai dari diskusi ini, kedepan akan bersinergi dengan para Akademisi, untuk melakukan riset lebih mendalam, agar penetapan cagar budaya dan situs-situs peninggalan sejarah itu benar-benar memiliki Dokumen kesejarahan Akademik.

Diketahui, dalam diskusi terpumpun ini, turut hadir Wali Kota Ternate, Hi. Burhan Abdurahman, serta beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari sejumlah Kabupaten dan Kota, insan pers, dan para pelaku komunitas.

Sementara dalam diskusi tersebut menghadir kan sejumlah pemateri di antaranya Mantan Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Prof. Gufran Ali Ibrahim, Sejarawan Unkhair Irfan Ahmad, Akademisi Universitas Muhammadiyah Malut (Malut), sejarawan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, dan Tim Substansi Jalur Rempah Idham Bachtiar Setiadi..#MA

banner 336x280
banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!