Swaramalut.com, Morotai
Ketua Tim Penggerak PKK Pulau Morotai Sherly Djoanda memberikan Materi tentang Ancaman Sampa Plastik Bagi Ekosistem Laut. Materi itu diberikan dalam acara sosialisasi dan edukasi yang di gelar BKIPM, bertempat di aulah SMA N 1 Kota Daruba, Desa Darame, Kec. Morotai Selatan (Morsel), Rabu (24/07/2019.
“Sampah plastik berupa botol plastik bisa bertahan sekitar 80 sampai 100 tahun kemudian. Sedangkan sampah plastik dalam bentuk saset itu sekitar 50 tahun baru bisa terurai,”Kata Sherly.
Menurutnya, Indonesia adalah penghasil sampa terbanyak di dunia setelah Cina, kurang lebih 1,2 juta ton setiap tahunnya.
“Sekitar 80 persen sampah plastik banyak tebuang ke laut,”ucapnya.
Lebih lanjut, perlu kita ketahui bersama dampak sampah plastik ini mampu merusak ekosistem laut kita, bahkan ikan-ikan dan penyupun bisa mati.
“Saat ini, pulau morotai masih aman akan sampa plastik, namun perlu kita menjaga bersama-sama sampa plastik. Jika kita tidak menjaganya maka sekitar 30 tahun kemudian pasti kita dapat merasakan dampaknya,”harapnya.
Untuk itu, kedepanya PKK Pulau morotai berencana mendaur ulang sampah plastik berupa botol plastik dan kertas menjadi bahan kerajinan tangan.
“Maru kita sama-sama menjaga Laut kita dari Sampah Plastik dan mencarikan solusi agar sampah plastik berupa botol dan kertas dapat berguna dan menjadi barang kreasi kita seperti pembuatan hiasan rumah, bunga-bunga hias dan hiasan lain,”Tutup wanita berparas cantik ini..#amt
