Swaramalut.com, KEPSUL – PT. Pertamina Depot Sanana Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) provinsi Maluku Utara (Malut) diduga sunat alias kurangi jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite untuk warga Kecamatan Mangoli Tengah.
Pasalnya, stok BBM jenis Pertalite untuk warga Kecamatan Mangoli Tengah melalui Stasiun Pengisian Bahan Umum (SPBU) satu Harga jauh lebih kecil dari penetapan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).
“Stok BBM jenis Pertalite yang ditetapkan oleh BPH Migas untuk SPBU satu Harga pertahun sebanyak 916 KL dengan rata- rata perbulan 76 KL,” ungkap Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kadis Perindagkop UKM) Kepsul Jena Tidore, kepada media ini, Jum’at 22 Juli 2022.
Namun data yang dikirim SPBU satu Harga ke kami (Disperindag Kop dan UKM) sangat kecil kuotanya, yakni pada Bulan April sebanyak 35 KL, Mei 30 KL, Juni 20 KL dan Juli 10 KL.
“Kalau terkait hal ini dikonfirmasi ke kita (Disperindag Kop dan UKM) sejak awal terjadi maka akan langsung ditindaklanjuti dan dilakukan peneguran kepada pihak Pertamina Sanana,” kata Jena.
Jena bilang, terkait hal ini pihak sudah menyurat ke PT. Pertamina Ternate dengan tujuan mengingatkan agar kembalikan kuota Pertalite untuk SPBU satu Harga sesuai penetapan BPH Migas.
“Tetapi surat tersebut belum mendapat tanggapan atau balasan,” terangnya.
Terpisah Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepsul, Hamja Umasangaji, menyayangkan atas kejadian ini sehingga terjadi kelangkaan BBM jenis Pertalite di Kecamatan Mangoli Tengah.
“Saya menduga ada permainan BBM di Pertamina Sanana, karena untuk Pulau Mangoli sesuai aturan BPH Migas dalam sebulan kurang lebih 70 Ton. Namun faktanya sekarang tidak sesuai,” ucapnya.
Sedangkan Kepala SPBU 1 Harga, Kecamatan Mangoli Tengah, Ajis Sillia, ketik dikonfirmasi media ini, mengakui dalam 2 pekan terakhir ini stok Pertalite kosong.
“Karena jatah Pertalite untuk bulan Juli baru diberikan 10 ton, tapi untuk Pertamax stoknya ada,” terangnya.
Sementara itu, kepala Pertamina Depot Sanana, ketika dikonfermasi di kantornya yang bersangkutan tidak berada di tempat, dan saat dihubungi melalui via handphone diluar jangkauan hingga berita ini dipublikasi. #RA/red
