banner 140x600
banner 140x600
SWARA DAERAH

Anggota DPRD Halut Tekankan Pentingnya Optimalisasi Pasar

716
×

Anggota DPRD Halut Tekankan Pentingnya Optimalisasi Pasar

Share this article
banner 336x280

SwaraMalut.com HALUT- Keberadaan pedagang Pasar ikan di depan Kompi Senapan C 732/Banau dan pedagang ikan di desa Gamhoku Kecamatan Tobelo yang sampai saat ini masih menjadi perbincangan di tengah masyarakat terus menjadi atensi bagi DPRD Kabupaten Kabupaten Halmahera Utara.

Kepedulian para wakil rakyat ini ditandai dengan adanya pertemuan lintas Komisi bersama beberapa pejabat dinas terkait yang dipimpin oleh Wakil ketua I DPRD Hi Samsul Bahri didampingi Ketua Komisi III Sahril Hj Rauf dan ketua komisi II Irham Hakim, pada Selasa (16/07/2024) untuk membahas tentang pasar tempat penjualan warga tersebut.

Anggota Komisi II DPRD Halut Dr Tommy Sanfaat MTh menyebutkan rapat bersama Disperindag, Dishub, PUTR, Bappeda, Disperkim, Satpol-PP itu dimaksudkan untuk mengeksekusi meningkatkan sarana dan prasarana, fasilitas dan metode pelayanan.

Ia juga menawarkan sejumlah saran mengenai penertiban arus lalu lintas dengan memasang portal akses keluar masuk di pasar Wosia untuk dapat meningkatkan retribusi pasar. Selain itu, kendaraan angkutan umum dilarang parkir di terminal, namun di area pasar Wosia yang tersedia.

“Poin dari pembahasan itu adalah pasar Buale dioptimalkan dengan beberapa catatan yang harus ditindaklanjuti oleh dinas terkait yaitu pembangunan terminal dan jalan di samping pasar Buale sampai ke Hotel Greenland sepanjang 303 meter dihotmix 4 meter,” ungkap dia, Kamis (18/7).

Menurut Tommy, konsep pengaturan tersebut adalah solusi terbaik dalam memberikan pelayanan menghidupkan pasar bagi masyarakat, terutama khusus jalur wilayah Galela dan Loloda. “Supaya kendaraan dari arah Galela dan Loloda dapat masuk ke dalam pasar parkir di terminal, sehingga pasar itu hidup,” katanya.

Bukan hanya itu, wakil rakyat yang barusan dilantik 13 Juni 2024 ini juga senada menyodorkan resolusi pembangunan aktivitas para pedagang pasar yang berjualan di sekitaran desa Gamhoku Kecamatan Tobelo.

“Multiyers di Galda juga bisa, terus ini cuma 303 meter yang kalu dinominalkan hanya Rp 1 miliar sekian saja dengan pembangunan pasar Buale Rp 6 miliar dan pembebasan lahan di area Gamhoku Rp 150 jutaan yang notabennya menelan biaya sangat kecil. Ini soal keberpihakan sebenarnya,” sesal Tommy.

Karena itu, pihaknya berkomitmen akan terus mendorong dinas terkait untuk dapat membiayai rencana program itu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan tahun 2024.

“Kiranya secepatnya dilaksanakan, paling lambat itu tahun depan sudah dimasukan dalam program perencanaan anggaran supaya masyarakat melihat ternyata pemerintah memikirkan nasib daerah,” Harapnya.#jojo

banner 336x280
banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!