Swaramalut.com HALUT- Pelantikan Hi Fauzi Daga menjabat tetap sebagai Direktur Utama di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Halmahera Utara, pada Senin 1 April 2024 kemarin, rupanya tidak sedang baik-baik saja.
Bagaimana begitu, niat baik menurut Pemerintah daerah (Pemda) untuk menyegarkan struktur pemerintahan itu ternyata justru menimbulkan mala petaka di lingkungan kerja kantor tersebut.
Dalam rapat perdana yang digelar Dirut bersama pejabat teras PDAM belum lama ini, Fauzi bukannya mendapat salam gegap gempita mengenai laporan hasil kinerja pegawai sebagaimana biasa pimpinan baru. Namun, ia malah dikejutkan dengan permohonan beberapa pejabat strategis yakni Bendahara dan Kepala Bagian Administrasi PDAM mengajukan pengunduran diri dari jabatannya.
“Sebelumnya kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya atas ketidaknyamanan, perihal pengajuan pengunduran diri sebagai pejabat. Selain itu, kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas kesempatan dan pengalaman yang telah diberikan selama menjabat di PDAM Halut,” ucap Kabag ketika membacakan isi surat pamitannya.
Bahkan dengan gagah beraninya menyerahkan dokumen pengunduran diri dan membacakan dalam forum untuk umum. Keduanya, beralasan harus meletakan jabatan itu di kantor PDAM Kabupaten Halmahera Utara, karena merasa kurang mampu lagi dalam mengurus tugas.
Dengan begitu, mereka pun tetap bersikeras agar Direktur Utama (Dirut) PDAM Kabupaten Halmahera Utara secepatnya menindak lanjuti usulan yang dimaksud.
“Surat pengunduran diri ini kami sampaikan, karena memang kami sudah tidak mampu menjalankan program tanggung jawab sebagaimana yang diamanatkan,” pungkasnya.
Sementara itu, Dirut PDAM Kabupaten Halmahera Utara, Hi Fauzi Daga mengatakan meskipun keduanya sudah memutuskan niat untuk berpamitan, namun hal itu menjadi kewenangannya.
“Sebagai politisi juga saya paham itu, tetapi saya tidak akan pasif kenapa harus mundur? Jadi soal itu intensnya menjadi urusan saya,” singkatnya.#jojo
