Swaramalut.com HALUT- Masyarakat di Desa Kai, Kecamatan Kao Barat, Halmahera Utara, melakukan pemalangan kantor Pemerintahan desa setempat.
Alasan dibalik aksi itu karena warga menolak Pejabat kepala desa (Pj Kades) atas nama Magdalena Masoleh menggantikan Meriona Djengel.
Selain memalang kantor desa, mereka juga mendatangi kantor Pemerintahan Kecamatan untuk melakukan protes dengan kebijakan tersebut.
“Karena yang kami tau masyarakat bahwa Pj kades Kai itu sudah ada Meriona Djengel dan dia dilantik oleh Bupati,” kata Esrom Take, Kamis 8 Februari 2024.
Penolakan pejabat kades baru ini juga menurutnya, telah sampai kepada Pemerintah Kabupaten, namun aspirasi warga itu rupanya diabaikan.
“Kami sangat kecewa dengan alasan Pemerintah yang katanya Pergantian ini hasil dari evaluasi kinerja Pj Kades lama oleh Camat dan Pemerintah Kabupaten,” kesal Esrom.
Bukan hanya itu, warga pun kesal dengan pemerintah kabupaten karena hingga kini tidak mengevaluasi kinerja mantan Kades Jibrael Djafari.
“Bayangkan dia (Kades) sudah ada temuan dari Inspektorat kabupaten Halmahera Utara, tetapi proses tindak lanjut tidak ada sampai detik ini,” tambah dia.
Dukungan penolakan Pj Kades ini juga datang dari Natanel Mandiangan. Ia mengaku aneh dengan pergantian pejabat kades Meriona Djengel. Padahal masa jabatan baru memakan waktu 3 bulan lamanya.
“Setelah kami dengar informasi pelantikan Pj Kades baru, kami langsung ke Kadis DPMD dan Bupati, tetapi mereka tidak menerima kami,” sesalnya.
“Kami mencurigai surat keputusan (SK) pejabat baru itu adalah siluman dan berhubungan dengan momentum politik 2024,” tambah Tanel.#jojo
