Swaramalut.com, Halsel – Dinas Perhubungan Kabupeten Halmahera Selatan (Dishub Halsel) terkesan ‘tutup mata’ alias tak peduli dengan adanya kenaikan tarif Speed Boat (SB) rute Babang – Gane secara sepihak oleh pihak nahkoda SB paska Gempa Bumi yang melanda Halsel, pada Ahad (14/07/2019) lalu.
Berdasarkan pengamatan wartawan, sejak Paska Gempa Bumi, nahkoda SB rute Babang- Gane secara beramai-ramai menaikan tarif sewa (Carter) SB hingga Rp 5 – 6 juta sekali jalan dari tari sebelum gempa sebesar Rp 2,5 juta, namun pihak Dishub terkesan ‘tutup mata’ dan memberikan begitu saja.
“Sekarang tarif sewa (Carter) SB sangat mahal untuk sekali pakai ke gane, tapi Dinas Perhubungan juga membiarkan makanya susah,” Papar salah satu warga kepada wartawan.
Sementara itu, Ketua komisi II DPRD Halsel, Gufran Mahmud ketika dikonfirmasi mengatakan, Dishub adalah Dinas urgen dalam hal penanganan transportasi paska gempa, namun jika dibiarkan akan bisa menjadi kebiasaan.
Maka dari itu, Bupati Halsel harus mengevaluasi secara total yakni dari Kadis sampai perangkat dibawanya, karena tidak mampu mengatur transportasi antar dalam daerah Halsel.
“Transportasi antar daerah itu kewenangan pengaturannya ada di dinas Perhubungan, makanya Kadishub jangan tidur, bangun dan lihat persoalan ini,” tegasnya.
Politisi partai Golkar Halsel juga mengatakan, Kenaikan tarif SB ke Gane, ini karena pemanfaatan keadaan paska gempa. Hal seperti ini harus ditindak oleh pemerintah karena terkait dengan pelayanan publik.
“Dan Dishub harus segera Intervensi, sehingga tidak merugikan masyarakat, jika pihak SB terus melawan, maka ijin berlayarnya dicabut, karna Dishub memiliki kewenangan, namun jika Dishub terus biarkan, maka Bupati harus evaluasi Kadisnya, sebab kadisnya acuh terhadap keadaan pelayanan publik,” Pungkas Gufran.#Tox
