SwaraMalut.com HALUT- Pernyataan seorang oknum akademisi yang menyebut pemimpin Kabupaten Halmahera Utara “bermentalitas pemimpin Barbar” telah menuai reaksi tajam dari tokoh adat dan masyarakat. Yason Hendrik, sebagai tokoh adat dan pemerhati budaya setempat, menegaskan bahwa kritik tersebut sangat tidak pantas, terutama karena pemerintah yang dipimpin oleh Piet Hein Babua dan Kasman Hi Ahmad baru saja menjabat kurang lebih 60 hari dan telah menunjukkan upaya nyata untuk membawa perubahan melalui kebijakan yang berpihak kepada masyarakat.
Yason juga menekankan bahwa keduanya adalah putra terbaik Hibualamo yang telah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk memimpin. Ia berharap agar seorang akademisi, apalagi yang memiliki latar belakang sebagai pendeta, seharusnya lebih bijak dalam memberikan pendapat dan kritik.
Menurut Yason, pentingnya bagi fugur publik, termasuk Akademisi untuk menyampaikan pendapat yang baik dan konstruktif, sehingga dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi pembangunan daerah, ketika berbicara tentang pemimpin dan pemerintahan yang baru saja mulai menjalankan tugas mereka. “Kritik membangun seharusnya diberikan dengan cara yang lebih positif dan mendukung, bukan dengan menyudutkan,” pungkas dia dalam keterangan resminya, Kamis 12 Juni 2025.#jojo
