SwaraMalut.com HALUT- Massa aksi yang mengatasnamakan Aparatur Sipil Negera Bela Bupati Frans Manery mengelar demonstrasi di depan Polres Halmahera Utara, Rabu 21 Agustus 2024.
Selain itu, aksi blokade jalan umum jalur Tobelo-Sofifi juga dilakukan warga dua desa yakni desa Kusuri Kecamatan Tobelo barat dan desa Gamlaha Kecamatan Kao utara.
Aksi yang dimulai Pukul 08.40 Wit itu, mendesak Polres Halmahera Utara untuk segera menangkap provokator dan pencemaran nama baik Bupati Halmahera Utara.
Tak hanya itu, masa aksi juga mendesak Polda Maluku Utara untuk segera mencabut perkara Bupati Halmahera Utara dan Organisasi Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Tobelo.
Hal itu lantaran perkara Bupati dan GMKI telah usai sejak tanggal 3 Juli 2024 lalu, dimana pihak GMKI dan Bupati telah melakukan perdamaian.
“Kami meminta kepada Kapolres Halmahera Utara untuk segara mengusut para oknum-oknum yang memprovokasi masalah ini demi kepentingan pribadi ataupun kelompok tertentu,” kata jendral lapangan, Muhammad Kacoa.
Menurutnya, aksi massa tersebut merupakan salah satu bentuk membela Bupati Halmahera Utara karena bagian dari simbol masyarakat Halmahera Utara.
Dengan begitu, Muhammad Kacoa menegaskan jika perkara ini terus berlangsung, maka aksi besar-besaran kembali dilakukan hingga adanya kejelasan atas perkara tersebut.
“Kami mengutuk keras oknum-oknum yang telah mengganggu stabilitas sosial dan politik di wilayah Halmahera Utara,” imbuhnya.
Sementara itu, Fuji seorang massa aksi menuturkan bahwa proses perkara hukum yang melibatkan Bupati telah di cabut oleh para pelapor (GMKI), namun ada oknum lain yang melakukan provokasi atas kasus tersebut di Polda Maluku Utara.
“Kami berharap kepada pihak Polres Halmahera Utara untuk menjadikan orasi ini sebagai protes daerah terhadap Polda Maluku Utara, bahwa tentunya secara psikis dan psikologi akan mengganggu stabilitas keamanan di Halmahera Utara,” katanya.#jojo
