Swaramalut.com – Ternate.
Universitas Khairun Ternate, melalui Fakultas pertanian Selasa (17/09/2019) pagi tadi melaksanakan kegiatan International Konverence on Food, Agriculture and Natural Resources (FANRes) 2019. Itu dibuka langsung Rektor Khairun Ternate, Prof. Dr. Husen Alting.
Tema yang diangkat tahun ini yaitu “Sustainsable development of natural resources potency on archipelagic based toward the food sovereignty”
Penangungjawab acara Abu Rahmad Ibrahim mengatakan acara ini kegiatan tahunan dan ini dilaksanakan ke-5. Kemudian Anggota yang hadir saat ini dari beberapa kampus hampir di seluruh Indonesia, yaitu Universitas Pajajaran, Universitas Jember, Universitas Amerika Serikat (AS), Thailand, Malesya, dan Universitas Korea.
“Tahun ini Khairun Ternate dipercaya kan jadi tuang rumah penangungjawab-Nya Fakultas pertanian,”ucap Abu siang tadi di Royal Resto, saat Ishoma.
Sebelumnya kata dia, ada salah satu Universitas di Jepang melihat Maluku Utara itu daerah yang kaya dengan rempah-rempah, sehingga ini di gelar disini (Malut).
Karena memang rempah-rempah sekarang ini jadi nilai jual yang sangat besar di bidang pertanian, maka tema itu kemudian di angkat dan menjadi relefan dengan kegiatan FANRes di tahun ini.
“Kemudian tahun ini kegiatan FANRes, kita akan banyak sekali penelitian-penelitian yang lahir bersingguhan dengan kebutuhan untuk pengembangan Maluku Utara di masa yang akan datang, salah satunya pada rempah-rempah,”ujar Abu.
Ia menambhkan, sebelumnya di Ternate pihaknya juga perna melaksanakan ICCF, maka Hal ini tentu ada singkron. Lanjut, perguruan tinggi dengan pemerintah itu harus singkron di daerah Maluku Utara.
Selain itu, tamu yang datang Hari ini ada dari Jepang, Korea, Malesya dan Amerika. Mereka sebagai pembicara utama dalam kegiatan tersebut.
“Jadi pada sesi pertama tadi mereka sudah mempresentasi hasil-hasil penelitian mereka, dari semua bidang-bidang pertanian,”ungkap Abu.
Abu berharap, dari 137 peneliti dari beberapa perguruan tinggi negeri baik yang ada didalam negeri maupun dari luar negeri itu bisa diambil pelajaran, sehingga ketika nanti kembali ke daerah-daerah masing-masing bisa dikembangkan.
Pihaknya juga bersyukur dalam pelaksanaan tersebut turut hadir, serta memberikan dukungan, baik moril maupun materil dari beberapa Kabupaten/Kota diantaranya Walikota Ternate, Bupati Sula, Kepala Bank Indonesia, Presiden FANRes, dan berapa perusahan Swasta.
“Hari ini kegiatan di royal resto fol dari pagi pembukuan sampai prenisesen sampai sesi ketiga nanti sore. Insya Allah nanti malam ada pelaksanaan Gladiner di Aula Walikota, kemudian besok pagi kita lanjut di Unkhair, lalu dari pagi sampai sore itu para relisesen di bagi per kelas. Jadi peneliti akan presentasi dalam empat klas dengan ke ahlian bidang masing- masing. Ada bidang Food, Government plen, dan lain lain,”papar Abu.
“Sedangkan malam kamis istirahat dan besok-nya akan dilakukan eksplor Ternate dan Tidore untuk shititur, ada dua shit kita bagi, shit pertama kita yaitu ada yang ke Tidore, itu di sambut oleh Walikota Tidore, dan shit kedua di Kota Ternate,”tuturnya.
Shitiur ini kata dia, bukan hanya sekedar shitetur biasa, tapi peneliti-peneliti ini untuk melihat apa potensi-potensi terbesar yang ada di Malut, khususnya yang ada di Kota Ternate dan Tidore. Selanjutnya, nanti akan dilakukan diskusi dengan pemkot, kira-kira apa upaya yang bisa dilakukan untuk pengembangan dan kerja sama dalam bidang penelitian.
“Nanti di Tidore akan juga dilakukan MoU dengan pemda, dimana peneliti-peneliti ini mungkin akan diambil sumbangsi pemikiran- nya untuk membangun Kota Tidore dari segi pertanian untuk yang akan datang,”jelas Abu..#MA
